Rabu, 25 Maret 2009

ESKATHOLOGY

ESCHATOLOGY ( AKHIR JAMAN )
Oleh : Mathen Toban, S.Th., M.MIN
ALKITAB & AKHIR JAMAN
1.1 Berita Kitab Suci dan Antisipasi Akhir Jaman
Matius : Berita tentang kesetiaan
Markus : Berita Berita tentang pengharapan
Lukas & Kisah Rasul : Berita peringatan
Surat surat Paulus : Bekerja dan menanti
Yakobus : Sabar dalam penantian
I Petrus : Bersiap menanti kedatangan Tuhan kembali
II Petrus : Jaminan kedatangan Tuhan kembali
Surat surat Rasul Yohanes : Penghiburan di tengah penantian
Wahyu : Pengharapan dalam penderitaan
1.2 Kebutuhan dan Keharusan
Banyak nilai, sikap dari orang percaya terhadap gereja, masyarakat, dunia dan hal-hal yang terjadi sangat dipengaruhi oleh pandangan eskhatologisnya.
Sikap premillenialis yang yang cenderung pesimis terhadap masyarakat dapat menghasilkan sikap status quo, misi dibatasi hanya dalam menyelamatkan jiwa dan ragu untuk membuat transformasi masyarakat.
Sikap premillenialis terhadap gereja cenderung melihatnya sebagai alat penginjilan berbeda dengan sikap kaum postmilenialis dan amillenialis yang melihat gereja dengan appresiasi yang lebih penuh.
Meskipun ada sikap negatif terhadap culture / budaya, namun sikap premilenialis cenderung berfokus pada eskhatologi dan menghasilkan dinamika dan semangat yang hebat dalam pengabaran Injil dan pertumbuhan gereja serta keteguhan pengharapan dalam penderitaan.
II. EMPAT SISTIM PEMIKIRAN AKHIR JAMAN
2.1 Postmillenialisme
Representatif dari pandangan ini :
a.I. Loraine Boettner
2.1.1 Pernyataan Doktrin
Mereka percaya bahwa kerajaan Allah sedang diperluas sekarang melalui pemberitaan firman Tuhan, pengajaran dan khotbah. Semua usaha ini akan membuat dunia menjadi Kristen dan akan menghasilkan suatu dunia yang penuh kedamaian dan kesejahteraan. Ini yang disebut sebagai millenium / kerajaan seribu tahun. Jaman yang baru itu tidak harus berbeda dengan yang ada sekarang ini. Banyak penduduk dunia akan menjadi orang percaya dan kejahatan akan begitu minim sampai hampir tidak berarti lagi, sekalipun tidak dihapuskan sama sekali. Pengaruh moral dan spiritual orang percaya akan sangat hebat dan mempengaruhi sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Masalah-masalah dunia akan terselesaikan. Periode ini sangat dekat dengan kedatangan Kristus yang kedua kali, kebangkitan orang mati dan penghakiman akhir.
2.2 Historic Premillenialisme
2.2.1 Representasi Pandangan ini :
Dominan pada tiga abad pertama Kekristenan. Pendukungnya : Papias Irenaeuys, Justin Martir, Tertulianus, Hippolitus, Methodius, Commodianus, Lactantius, Marthen Luter.
2.2.2 Pokok pengajaran
Mereka percaya bahwa kedatangan Kristus kembali akan didahului oleh tanda tanda seperti pemberitaan Injil ke segala bangsa, penghujatan / kemurtatan yang besar, perang, kelaparan, gempa bumi, pemunculan anti Kristus dan penganiayaan besar. Kedatangan-Nya diikuti dengan periode penuh damai sejahtera sebelum akhir segala sesuatu. Kristus akan memerintah dalam kerajaan-Nya bersama dengan orang percaya yang dibangkitkan. Pemerintahan-Nya ini akan datang secara tiba-tiba dengan kuasa yang sangat besar. Orang orang Yahudi akan bertobat. Kristus akan memerintah selama seribu tahun di atas dunia sebelum penggenapanakhir segala sesuatu dalam langit dan bumi baru. Dia akan memerintah dengan ' a rod of iron' penuh kuasa.
Tujuan kedatangan Tuhan Yesus terdiri dari dua hal :
Penghancuran musuh Kristus Anti Kristus, Setan dan Kematian. Setan akan dibuang kejurang yang dalam ( Wahyu 20 : 1 ) selama seribu tahun. Lalu terjadilah kebangkitan yang pertama dari orang-orang kudus yang akan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun ( Wahyu 20 : 5 )
Kemudian setelah itu, dia akan dilepaskan untuk mencobai manusia yang masih tinggal yang hatinya belum diperbaharui. Ada juga yang mengajarkan bahwa selama masa seribu tahun ini, orang-orang percaya akan dibangkitkan dalam tubuh yang dimuliakan dan akan hidup bersama-sama dengan penduduk bumi lainnya.
Akhirnya akan tiba suatu peperangan besar dan setan akan dilemparkan ke lautan api dan belerang. Kemudian terjadilah kebangkitan yang kedua bagi mereka yang belum dibangkitkan sebelum kerajaan seribu tahun tersebut. Mereka semua akan berdiri di hadapan tahta pengadilan dan diadili berdasarkan buku hayat ( Wahyu 20 : 15 ). Dan kematian dan kubur akan dilemparkan kedalam lautan api. Maka kemenangan Kristus akan nyata dan kesiapan terjadi untuk eternal state dalam kedatangan langit dan bumi baru.
2.2.3 Penafsiran
Dalam masalah penafsiran, maka kelompok ini menafsirkan Alkitab benar- benar secara harafia / literal. Mereka menyerang pendapat yang berlawanan sebagai sesuatu yang merohanikan / spiritualizing ( contohnya Walvoord terhadap B.B Warfield pengikut amillenialisme).
2.3 Dispensasionalisme Premillenialisme
2.3.1 Representasi pandangan ini :
J. N Darby, C.I Scofield, Herman A, Hoyt, Hal Lindsey, Charles Ryrie.
Pokok pengajaran
Idenya bermula dari konsep tentang pengaturan Allah dunia ini. Dikatakan bahwa Allah dalam rencana-Nya atas sejarah dunia telah mengatur beberapa tahapan pewahyuan dan pengaturan untuk mencapai tujuan-Nya Dalam hal ini mereka sangat menerima progressive revelation, adanya wahyu yang progresif.
Umumnya diterima adanya tujuh dispensasi. Seringkali disalah mengerti seolah diajarkan bahwa ada beberapa cara keselamatan sesuai dengan dispensasinya, pada-hal kaum dispensasionalis berpegang pada pengakuan keselamatan hanya lewat anugrah.
Kelompok inipun sangat menekankan penafsiran harafiah / literal. Mereka melihat bahwa dalam diri Kristus penggenapan kedatangan pertama-Nya terjadi secara harafiah. Mereka mengakui adanya perbedaan dalam gaya bahasa ( figure of speech ), namun mengakui pada dasarnya dibalik semua figur itu terdapat penafsiran yang harafiah.
Mereka menekankan perbedaan antara Israel dengan gereja. Ini merupakan premis dasar yang menyatakan bahwa Allah dalam rencana-Nya menegaskan perbedaan antara keduanya sepanjang jaman. Dikatakan bahwa dalam perjanjian Lama ( PL ) jelas bahwa Israel adalah umat Allah untuk selama-lamanya, bahwa mereka akan memiliki tanah Palestina untuk selamanya dan akan membentuk pemerintahan theokratik selamanya yang kemudian akan digenapkan dalam kerajaan seribu tahun. Gereja tidak mulai dalam perjanjian lama, melainkan dalam perjanjian baru pada Pentakosta. Gereja bukan merupakan penggenapan Israel dalam perjanjian lama, karena sebenarnya antara keduanya ( Israel dan Gereja ) masing -masing mempunyai program rencana Allah masing-masing.
2.3.2 Istilah-istilah dan Pengertian Khusus :
1. Pengangkatan
2. Masa penganiayaan besar
3. Anti Kristus
4. Teori Kerajaan
5. Teori Gereja Parentesis
6. Kedatangan Kristus
7. Kebangkitan
8. Penghakiman
9. Kerajaan
10. Milenium
11. Injil Kerajaan Allah & Salib
12. Orang Yahudi dan Palestina
13. Penetapan Waktu
14. Pengaruh terhadap Gereja.
2.4 Amillenialisme
2.4.1 Representasi dari pandangan ini :
Abat keempat menjadi populer ( kaisar Konstantin ), Agustinus, selama abad pertengahan menjadi doktrin gereja resmi. Calvin, Anthony A. Hoekema
2.4.2 Terminologi :
Istilah amillenialisme seolah menyatakan bahwa aliran ini tidak mengakui adanya kerajaan seribu tahun yang dinyatakan Wahyu 20 tentang pemerintahan milenial. Sebenarnya, meskipun benar aliran ini tidak percaya seribu tahun yang literal, mereka percaya bahwa Wahyu 20 bukan sesuatu dimasa depan saja, melainkan sesuatu yang sedang dalam proses realismenya sekarang ini. Maka istilah yang lebih disukai adalah
realized milleanisme.
Mereka percaya bahwa akan ada pertumbuhan dari kebaikan dan kejahatan dan mencapai puncaknya dalam kedatangan Kristus yang kedua. Kerajaan Allah dimengerti sebagai sesuatu yang sudah berlaku dimana Kristus memerintah orang percaya lewat Firman dan Roh Nya, disamping mereka juga menantikan saat penggenapan yang sempurna dan mulia.
2.4.3 Penafsiran terhadap Kitab Wahyu
Kelompok ini menaksirkan kitab Wahyu adalah progressive parallelisme ( lihat Wiliam Hendriksen, More Than Conquerors ) dimana kitab Wahyu dimengerti sebagai terdiri dari tujuh sction yang paralel satu dengan yang lain, masing-masing menjelaskan mengenai gereja dan dunia dari sejak kedatangan Kristus yang pertama sampai yang kedua kali.
Yang pertama : pasal 1 - 3
Yang kedua : pasal 4 – 7
Yang ketiga : pasal 8 – 11
Yang keempat : pasal 12 – 14
Yang kelima : pasal 15 – 16
Yang keenam : pasal 17 – 19
Yang ketujuh : pasal 20 – 22
Dalam paralelisme ini dijumpai eschatological progress yakni gambaran tentang masa depan yang semakin mendekat dalam penggenapanNya. Progress itu dilihat bukan hanya dalam masing-masing section, namun juga dalam keseluruhan kitab Wahyu. Pasal 1 – 11 menggambarkan pergumulan dalam dunia. Bagian kedua : Pasal 12 – 22 menggambarkan latar belakang rohani yang lebih dalam dari pergumulan ini, menggambarkan penganiayaan gereja oleh setan ( ular naga ) dan pertolongan yang didapat gereja. Bagian yang terakhir, pasal 20 – 22 menggambarkan penghakiman yang dijatuhkan kepada setan dan nasib kekalnya. Karena setan merupakan musuh utama Kristus, maka penghakiman dan penghukuman-Nya dinyatakan dalam bagian akhir.
2.4.4 Penafsiran terhadap Wahyu 20 : 1 – 6
Bagian ini berbicara secara nyata mengenai kerajaan seribu tahun, terdiri dari dua bagian : ayat 1 – 3 menggambarkan diikatnya setan, dan bagian kedua : ayat 4 – 6 yang menggambarkan pemerintahan seribu tahun oleh Kristus dan jiwa yang sudah dilselamatkan.
Pengikatan setan yang dimaksud adalah disepanjang masa injil dibertakan, setan akan tetap mencoba mempengaruhi orang percaya, meskipun demikian kuasanya sudah tidak ada lagi dan dia tidak dapat menghalangi pekabaran injil keseluruh dunia. Karenanya bangsa-bangsa tidak dapat mengalahkan injil, sebaliknya injil menaklukkan bangsa-bangsa.
Bagian selanjutnya menggambarkan pemerintahan Kristus dan pengikut- pengikutNya yang sudah meninggalkan dunia, namun itu tidak terjadi dalam dunia, melainkan terjadi disurga dan memerintah selama masa antara kematian mereka dan kedatanganNya yang kedua kali.
2.4.5 Nubuatan Perjanjian Lama
Aliran ini percaya bahwa meskipun banyak nubuatan dalam perjanjian lama bersifat literal, namun banyak juga yang lain yang tidak dapat ditafsirkan secara literal. Dalam hal ini sebenarnya penafsiran premillenialisme mirip adanya. Namun masalahnya adalah dalam menentukan mana yang harus ditafsirkan literal, mana yang harus non literal.
2.4.6 Sketsa Pemahaman Eschatology Amillenialisme
Ada dua bagian : apa yang disebut inaugurated eschatology dan future eschatology. Inagurated eschatology ( 1 – 5 ) dan Future
Eschatology ( 6 – 12 )
1. Kristus sudah menang mutlak atas dosa, kematian dan setan
2. Kerajaan Allah bersifat baik ' sekarang ' juga “ yang akan datang “
3. Meskipun hari akhir ( the last day ) masih ada dimasa depan, namun kita berada ( sekarang ) di hari – hari akhir ( the last days )
4. Sejauh menyangkut kerajaan seribu tahun dalam Wahyu 20, kita sekarang sedang ada dalam apa yang dinamakan 'kerajaan seributahun / milenium tersebut.
5. Tanda – tanda akhir jaman memiliki dimensi ' sekarang ' dan yang akan datang.
6. Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali akan merupakan kejadian tunggal / single event
7. Pada kedatangan Kristus kedua kali, akan ada kebangkitan orang percaya dan yang tidak percaya.
8. Setelah kebangkitan, orang percaya yang masih hidup akan secara tiba-tiba ditransformasikan dan dimuliakan.
9. “Pengangkatan orang percaya” akan berlangsung kemudian.
10. Setelah itu akan ada penghakiman akhir
11. Setelah penghakiman akhir, akan ada keadaan akhir ( the final state ).
2.4.7 Implikasi
1. Perjanjian anugrah bersifat mengikat baik Perjanjian lama maupun Perjanjian Baru dalam kesatuan.
2. Kerajaan Allah bersifat sentral dalam sejarah manusia 3. Yesus Kristus adalah Tuhan atas sejarah 4. Seluruh sejarah bergerak menuju tujuan akhir : penebusan total seluruh semesta.
5. Sifat sadar diri ( sober ), realistis dan optimis menyertai orang percaya. Suatu mood yang penuh pengharapan, kemenangan dan visi ke depan yang menarik, membanggakan dan menantang.
III. TANDA TANDA AKHIR JAMAN
3.1 Pelajaran dari Sejarah
3.2 Tanda-tanda menurut Yesus
3.3 Tanda-tanda menurut Paulus
3.4 Berapa dekat Kita
IV. ISU-ISU ESKHATOLOGY KONTEMPORER
4.1 Kerajaan Allah
Allah sebagai Raja
Kedaulatan kasih Allah
Pengharapan kerajaan Allah
Applikasi
4.2 Kedatangan Tuhan kedu kali
Sentralitas
Fakta
Sifat / Nature
Tujuan
Waktu
4.3 Penafsiran / Heurmenetika Akhir Jaman
Prinsip-prinsip Penafsiran
4.4 Kematian dan Kebangkitan
4.5 Penghakiman
Dasar dari penghakiman
Neraka
Universalisme
Immortalitas
Hasil Penghakiman
4.6 Surga
Pahala
Kehidupan disurga
Perspektif Ilahi
V. AKHIR JAMAN & IMPLIKASINYA
5.1 Kehidupan Pribadi :
1. Keselamatan Pribadi
2. Kesiapan Rohani
3. Kehidupan yang benar & Kudus
4. Hidup dalam Ibadah
5. Pengakuan Iman
6. Motivasi Pelayanan
7. Motivasi Penginjilan
8. Kehidupan Doa
9. Kehidupan dalam Kasih
10. Kehidupan dalam Suka cita
5.2 Gereja :
1. Penghiburan
2. Peringatan
3. Persiapan
5.3 Pelayanan
SUMBER
Anthony A. Hoekema, The Bible and the Future, Grand Rapids Erdmans, 1979
Bruce Milne, What the Bible Teaches about the of the World, Wheanton : Tyndale
House 1979
Dave Hunt, How Close Are We, Eugene : Harvest House, 1993
Howard A. Redmon, A Philosophy of the Second Advent, Milford : Mott Media,
1985
Loraine Boettner, The Milenium, Philipsburg : P&R Pub, 1991
Robert G. Clouse, The Meaning of the Milenium : Four Views, Downer Grove :
I.V.P, 1977

Tidak ada komentar: